MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
Museum Perumusan Naskah Proklamasi beralamat di Jl. Imam Bonjol No.1, RT.9/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310 sebagai bangunan Cagar Budaya peringkat Nasional Kepmendikbud Nomor 253/M2013 tanggal 27 Desember 2017.
Sekarang kita belajar tentang sejarah Gedung dulu yang saya rangkum dari pamflet yang diberikan ketika kita masuk ke Museum. Gedung didirikan sekitar tahun 1920an oleh arsiter Belanda J.FL. Blankenberg bergaya arsitektur Eropa. Tahun 1931 gedung ini pemiliknya atas nama PT. Asuransi Jiwasraya. Ketika pecah perang pasifik, gedung ini dipakai British Consul general sampai Jepang menduduki Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia gedung ini tetap menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda sampai sekutu mendarat di Indonesia, September 1945. Setelah kekalahan Jepang gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris.
Gedung ini menjadi sangat penting artinya karena pada 16-17 Agustus 1945 terjadi peristiwa sejarah, yaitu perumusan naskap proklamasi bangsa Indonesia, karena itu pada tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto, mengintruksikan kepada Direktorat Permuseuman agar merealisasikan gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Di dalam Museum Perumusan Proklamasi sudah dilengkapi dengan video, presentasi bahkan komik digital untuk pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak tentang museum. Mulai dari sejarah gedung, sejarah proklamasi juga cerita dibalik kemerdekaan Indonesia.
Di samping ini adalah perumusan naskah proklamasi yang dikenal diketik oleh Sayuti Melik. Dari jaman SD sampai hari ini sudah pasti ingat di dalam kepada siapa orang dibalik pengetikan naskah. Dan berikut adalah tokoh-tokoh yang hadir dalam perumusah naskah proklamasi.
Berikut juga ada video interaktif tentang museum sangat membantu. Museum ini cocok didatangi untuk berbagai usia tidak seperti Museum Pancasila Sakti di Lubang Buaya yang sebaiknya tidak untuk anak dibawah umur karena banyak konten yang menyeramkan.
Di lantai satu museum selain banyak video interaktif juga ada diorama dan tempat para tokoh rapat untuk perumusan naskah proklamasi. Diorama yang ada berukuran sama dengan manusia asli, yang merupakan reka ulang apa yang terjadi saat perumusan naskah proklamasi.
Menuju ke lantai dua di sambut dengan tangga dengan karpet merah. Untuk yang datang sendiri siap-siap dikagetkan dengan suara yang tiba-tiba muncul dari pengeras suara untuk memberi tahu apa saja isi dari museum di lantai dua. Saya sempat kaget setengah mati karena suara itu, padahal di lantai satu masih ada pengunjung lain.
Untuk yang suka foto-foto di lantai dua banyak tempat menarik seperti lorong ini dengan pintu-pintu gemas berwarna kuning. Serta ada kamar mandi yang dibuka yang sepertinya dibiarkan bekas peninggalan di jalam dulu. Tetap tenang, walaupun sendirian di lantai dua tapi tidak ada hawa-hawa menengangkan atau membuat bulu kuduk merinding seperti di Museum Kebangkitan Nasional.
Di lantai dua juga menceritakan tentang masa-masa menjelang proklamasi ketika Indonesia masih dijajah. Tentang pendirian BPUPKI dan PPKI, Museum Naskah Proklamasi merupakan museum sejarah yang di dalamnya menceritakan mengenai detik-detik sejarah peristiwa perumusan naskah proklamasi yang dihadiri para tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Setelah lelah belajar dan mengelilingi museum, di belakang museum ada tempat duduk-duduk yang asri untuk sekedar melepas lelah.
Alamat : Jl. Imam Bonjol No.1, RT.9/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
Akses Menuju Museum
- TransJakarta : Turun di Halte Perumusan Naskah Proklamasi
- Kereta : Turun di Stasiun Cikini
- Ojek Online
Jam Buka
Selasa - Minggu : 08:00-16:00
Senin & Hari Besar : TUTUP
Tiket Masuk
Dewasa
Perorangan : Rp. 2000
Rombongan : Rp. 1000
Anak-anak
Perorangan : Rp. 1000
Rombongan : Rp. 500
Telp : (021) 3144743
Comments
Post a Comment